JelitaPos.My.Id | Kota Langsa – Bea Cukai Kota Langsa disanyalir kerjanya tangkap bakar tapi tak ada bisa tak tangkap dalangnya” mengacu pada persepsi publik yang hangat menjadi perbincangan tentang penegakan hukum di bidang bea cukai, khususnya terkait barang ilegal atau terlarang.
Meskipun ada penindakan berkali – kali terhadap barang – barang ilegal, seringkali pelaku utamanya atau “dalang” tidak tertangkap.
Ungkapan masyarakat ini bukan tidak mendasar, ini menyiratkan bahwa Bea Cukai melakukan penindakan terhadap barang-barang ilegal, seperti narkoba, rokok ilegal berbagai merek, sepeda motor, satwa atau barang – barang lain yang melanggar aturan di sanyalir hanya bisa Tangkap, penyitaan barang, dan “bakar” jadi simbol penghancuran barang ilegal tersebut.
“tapi tak ada bisa tak tangkap dalangnya”:
Ungkapan ini menunjukkan adanya kekecewaan atau kritik terhadap kinerja Bea Cukai. Meskipun ada penindakan terhadap barang, seringkali pelaku utama atau pihak yang mengatur peredaran barang ilegal tersebut tidak tersentuh hukum.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas penegakan hukum dan kelemahan dalam mengungkap jaringan pelaku kejahatan mister X.
Bea Cukai Kota Langsa besar kemungkinan atau patut diduga memiliki keterbatasan sumber daya, baik dari segi personel, teknologi, maupun informasi, dalam mengungkap jaringan dalang atau mister X tersebut.
Rentetan diatas menjadi cerminan adanya gap antara penindakan barang ilegal dengan penangkapan pelaku utamanya ( Mister X ) Hal ini menjadi perhatian Big serius karena penindakan parsial tidak akan menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Diperlukan upaya yang lebih komprehensif, termasuk peningkatan kapasitas penegak hukum ( Pimpinan Bea Cukai), perbaikan sistem hukum, untuk memberantas kejahatan di bidang kepabeanan dan cukai lebih tajam lagi.
Penulis: Medy SP
( Ketua Aliansi Wartawan Nasional Indonesia,Aceh)
